Senin, 02 Juli 2012

Link Download Buku Syiah

kalo agan2 mau mengenal lebih dekat dengan yang namanya "SYIAH" bisa di liat and dowload buku beserta kitab nya :)) mari bersatu melalu suatu yang ilmiah dan fakta .. jangan asal TAQLID luh ujung2nga bisa sesat juga :)) 

http://downloadbukusyiah.blogspot.com/p/link-download.html

Negara Arab dan CIA Danai Pemberontak di Suriah

Negara Arab dan CIA Danai Pemberontak di Suriah
Sabtu, 30 Juni 2012 , 09:59:00 WIB
Laporan: Widian Vebriyanto

LAMBANG CIA/IST
  

RMOL. Beberapa negara Arab yang berada di pesisir teluk Persia ternyata melakukan kerja sama dengan Dinas Intelijen Amerika Serikat (CIA) dalam menyuplai senjata kepada kelompok pemberontak di Suriah guna menggulingkan pemerintah Bashar al Assad. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh sebuah Harian di Perancis.

Sebagaimana dilansir Fars News (Sabtu, 30/6),  koran Figaro, yang memuat catatan dari Georges Malbrunot, menuliskan bahwa kelompok teroris bersenjata di Suriah memiliki banyak senjata canggih yang diperoleh dari Arab Saudi dan negara Arab di pesisir Teluk Persia. Negara-negara tersebut menyuplai dana kepada pemberontak dan semua langkahnya berada di bawah pengawasan CIA.

Dalam catatan Georges Malbrunot juga menyebutkan bahwa sedikitnya terdapat 40 kelompok bersenjata yang secara diam-diam mengambil berbagai peralatan dan senjata-senjata yang canggih ke Turki.

Bahkan dalam catatan itu menyebutkan bahwa kelompok bersenta ini telah memiliki banyak pasokan mortir seperti RPG 9, di gudang senjata Saudi yang nantinya akan dibawa dengan menggunakan pesawat dan mendarat di  sebuah bandara di Turki.[ian]


sumber :  http://internasional.rmol.co/read/2012/06/30/69121/Negara-Arab-dan-CIA-Danai-Pemberontak-di-Suriah-

Indonesia-Iran Bersatu, Intervensi Barat di Negara Islam Teratasi

Indonesia-Iran Bersatu, Intervensi Barat di Negara Islam Teratasi
Senin, 25 April 2011 , 10:37:00 WIB

Laporan: Zulhidayat Siregar

AHMADINEJAD-SBY/IST

  

RMOL. Selain kerja sama yang menyakut dengan hubungan kedua negara, Indonesia dan Iran juga mestinya mengintensifkan komunikasi untuk menyikapi berbagai persoalan dan gejolak yang terjadi di beberapa negara Islam.

Sebagai bagian penting dari negara-negara yang berpenduduk Islam, Indonesia dan Iran tentu lebih tahu apa yang seharusnya dilakukan dalam menyelesaikan masalah di negara-negara Islam tersebut.

Salah satu persoalan yang kerap terjadi di negara-negara muslim adalah kuatnya campur tangan negara-negara Barat. Intervensi ini sebenarnya bisa dikurangi bila Indonesia dan Iran mengambil peran-peran lebih besar dan strategis.

"Saya cukup prihatin dengan perbedaan sikap dan pandangan negara-negara Islam atas gejolak sosial politik yang ada di Timur Tengah," kata Menteri Luar Negeri Iran, Ali Akbar Salehi, saat menerima kunjungan delegasi Majelis Ulama Indonesia di kantornya kemarin.

Negara-negara Islam boleh saja berbeda pandangan dalam menyikapi suatu paham ajaran agama. Tetapi, dia mengingatkan, negara-negara Islam tidak boleh berbeda pandangan dalam melindungi hak-hak umat Islam yang hidup di negara-negara tersebut.

"Nilai-nilai kemanusiaan harus ditegakkan secara bersama karena itu merupakan inti dari ajaran Islam," Ali Salehi menambahkan. [zul]

sumber :  http://www.rmol.co/read/2011/04/25/25194/Indonesia-Iran-Bersatu,-Intervensi-Barat-di-Negara-Islam-Teratasi-

Jumat, 29 Juni 2012

IRAN : BENARKAH SYI’AH HANCURKAN MASJID SUNNI ?

BENARKAH SYI’AH HANCURKAN MASJID SUNNI ? Otto kritik pada para penghancur Rumah Nabi

Al Baqi sebelum di hancurkan
Zacky Falhum (facebooker anti syiah) menuliskan :
dan apakabar iran???bagaimana keadaan saudara2 ahlussunnah wal jamma’ah kita disana??taukah saudara2???apakah perbedaan masjid syi’ah dan masjid sunni di iran?????perbedaannya adalah begitu banyak masjid2 syi’ah disana tetapi tidak ada satupun masjid sunni di iran kecuali dihancur leburkan dan dipermak menjadi masjid syi’ah lengkap dgn imamnya..itulah perbedaannya!!!!!!
apakabar ulama2 sunni diiran???bagaimana kehidupannya disana???tolong anda2 cari tau dulu dgn berbagai referensi,,baru kita buka diskusi disini.
syukran……..
Em Syaikhul Islam (Facebooker anti syi’ah group inilah syiah dan penjelasanya II) mempostingkan :
first published in Asharq AL AWSAT ON 28/04/2010
By Khaled Mahmoud
Cairo, Asharq Al-Awsat- the Iranian government issued on 27/04/2010 a decision banning Sunni Muslims from praying at state universities and military camps, Asharq Al-Awsat has learnt. This decision comes within the framework of pressurizing the Sunni community in Iran, which has been taking place for decades. This ban, which was confirmed by Sunni sources in Tehran, came after Sunni Muslims were banned from holding communal Friday prayers services in their homes in cities like Isfahan, Shiraz, Kerman, and Yazd. Sheikh Abdul-Hamid Esmaeel Zahi, the highest authority for Sunni Muslims in Iran and the imam and preacher of the Makki Mosque, the largest Sunni mosque in Iran located in the city of Zahedan, expressed his sorrow at the ban. He said,    “We are very sorry that some elements have come forward to ban Friday prayers from being held in the home and placed restrictions on this practice. This group is ideologically deviant and they truly have a narrow outlook and are overly sensitive with regards to [Sunni] mosques and schools and advocacy.” Sheikh Zahi criticized this decision, stating that the Iranian constitution does not prevent any religious group from practicing its faith, regardless of its sect. He added,     “There should not be a ban on performing prayers, rather everybody should be invited to perform prayers, and we hope that all Sunnis and Shia take the initiative to perform this obligation that is the most important pillar of Islam after belief in the oneness of God.” Sheikh Zahi considered the objection of officials to the construction of mosques, schools, and religious centers for Iran’s Sunni community to be completely contrary to the principles of Iran’s Islamic government. He said,
“There are some [Sunni majority] villages where only one Shia family lives, and the government builds a [Shia] mosque. However the problem is that they do not allow us to build mosques or religious schools in large cities that are home to large Sunni communities.” He added that the officials who object to Sunnis praying at university do not have religion or any knowledge of God. Sheikh Zahi said that somebody who hates to pray behind or beside somebody from a different Muslim sect is showing signs of extreme ignorance. Sheikh Zahi said, “I call on the country’s officials and the Supreme Leader…to grant the freedom to pray in every place, which is the least right granted to us in the constitution, and that is the freedom to conduct communal and Friday prayers.”
He stressed that the most important concern for the Sunni community in Iran is the issue of jurisprudence, saying “we do not feel that there is a problem with regards to the constitution, however there is despotism from some extremist elements in some regions that have Sunni minorities, and this is something that concerns us.”Sheikh Zahi added,     “The representative of the Supreme Leader has banned the Sunni community from conducting Friday prayers in a number of [Iranian] cities, however the Sunni community in this city – even if it is a minority – wants to perform Friday prayers, however the Supreme Leader’s representative rejected this saying ‘let them follow my example [of praying in the Shia way] in their prayers.”
Sheikh Zahi has denounced such negative practices, and asked what law – national or Islamic – is able to take away the rights of Sunni Muslims to perform independent communal Friday prayers in any area of the country?
Ibnu Jawi al Jogjakartani menanggapi
Makam Baqi saat dihancurkan
Masyarakat Islam di Indonesia barangkali sengaja dibuat tidak tahu akan fakta bahwa kelompok yang mengaku ahlu sunnah wal jama’ah pernah melakukan tindakan berutal dengan meratakan Jannat al-baqi,  penghancuran rumah Rasulullah dan Khadidjah, penghancuran rumah  Imam Shadiq, penghancuran rumah ayah Rasulullah, penghancuran Suq al Leil  (tempat yang menandai tempat lahir Rasulullah saw),  perencanaan penghancuran al Kubbatul Khadra, penghancuran Rumah Abu Ayyub al Anshari, bahkan makam para istri-istri Rasulullah pun di telantarkan (lihat
Rumah Khadidjah yang dihancurkan
fotonya di syiahnews.wordpress.com). Seolah ingin lempar batu sembunyi tangan, sekarang mereka berteriak dimana-mana  seolah sebagai  golongan yang tertindas, mereka menyerukan bahwa masjid-masjid ahlu sunnah di Iran di hancurkan !!! lihatlah ahlu sunnah di iran dilarang ini dilarang itu !!! lihatlah mereka hendak menghancurkan ahlu sunnah !!!, pertanyaanya benarkah itu ? Allah azza wajalla sudah sedemikian banyak membuka kedok mereka, kedok tentang kebohongan yang menjungkir balikan tuduhan mereka. (silahkan baca di blog syiahnews.com tentang benarkah syiah berkhianat 1-5. Sebelum kita bonbgkar kebohongan mereka, adalah perlu untuk sekali lagi menunjukan kepada mereka tentang kejahatan mereka terhadap peninggalan Rasulullah saw dan ahlul ba’itnya berikut keluarga dan para shabatnya.
Tragedi Penembakan Ka’bah dengan pelontar batu (Manjaniq)
makam-siti-aminah-ibunda-rasulullah
Adalah Yazid bin Muawiyah yang dipuja-puja kelompok ahlu sunnah -  bahkan sebuah kitab berjudul “Fadho’il Muawiyah wa Yazid” dipersembahkan syekhul sunni Ibnu taimiyah kepada  Yazid dan Muawiyah – telah melakukan tindakan yang diluar akal waras.  Yazid memerintahkan Hushain  bin Numair agar melakukan penmebakan alterei batu itu setiap hari ke arah Makkah, dan termasuk arah tembakan adalah  Baitullah al-A’dzam, Ka’bah al-Musyarrafah. [1] Adakah imam-imam syi’ah atau ulama-ulama syi’ah pernah berbuat semacam itu ? siapakah Yazid ? bukankah dia tokoh penting dalam ahlu sunnah. Jika ada ahlu sunnah berdalih Yazid bukan amirul mukminin, bukankah kelompok yang menamakan diri ahlu sunnah wal jama’ah itu baru mengakui kekhalifahan Ali pada tahun masa ibnu Hanbal,  lihat kesaksian Ibnu Abi Ya’la melalui jalur Wudaizah al Hamshi [2]. Kalau kemudian kelompok ahlu sunnah menuduh syi’ah melakukan penghancuran dari dulu sampai sekarang, hal itu merupakan tuduhan tanpa bukti.
Tragedi  8 Syafal 1345 H  Penghancuran Jannatul al Baqi
Rabu 8 Syawal 1345 Hijriah bertepatan dengan 21 April 1925 mausoleum (kuburan besar yang amat indah) di Jannatul al-Baqi di Madinah diratakan dengan tanah atas perintah Raja Ibnu Saud yang sunni wahabi itu. Di tahun yang sama diperintahkan pula untuk menghancurkan makam orang-orang yang disayangi Rasulullah Saw (ibunda, istri, kakek dan keluarganya) di Jannat al-Mualla (Mekah). Bahkan sebelumnya pada tahun 1218 Hijriah kubah yang menaungi sumur Zamzam pun dihancurkan dan berikut adalah daftar  tempat yang dirusak itu :
1.    Penghancuran dan penodaan tempat suci ,di antaranya rumah kelahiran Nabi, pusara Bani Hasyim di Mekah dan Jannat al-Baqi (Madinah), penolakan wahabi salafy pada muslim yang melafalkan al-fatihah di makam-makam suci tersebut.
2.    Meratakan kuburan para keluarga Nabi di al-Baqi yang sangat di hormati kaum  muslim
3.    Pemakaman al-Mualla di Mekah termasuk pusara isteri tercinta Nabi, Sayidah Khadijah binti Khuwailid , Makam Ibunda Rasul Siti Aminah binti Wahhab, makam pamananda Rasul Abu Thalib (Ayahanda Ali bin Abu Thalib) dan makam kakek Nabi Abdul Muthalib.
4.    Makam Siti Hawa di Jedah
5.    Makam ayahanda Rasul Abdullah bin Abdul Muthalib di Madinah
6.    Rumah duka (baytl al-Ahzan) Sayidah Fatimah di Madinah
7.     Masjid Salman al_Farisi di Madinah
8.     Masjid Raj’at ash-Shams di Madinah
9.     Rumah Nabi di Madinah setelah hijrah dari Mekah
10.     Rumah  Ja’far al-Shadiq di Madinah
11.    Komplek (mahhalla) bani Hasyim di Madinah
12.     Rumah Ali bin Abi Thalib tempat Hasan dan Husein dilahirkan
13.    Makam Hamzah dan para syuhada Uhud di gunung Uhud
Agar anda lebih jelas  silahkan melihat foto-fota yang diambil dari  buku Ummul Mu’minin, Khadijah binti Khuwaylid, Sayyidah Fie Qalby al-Mushtafa karya DR. Muhammad Abduh Yamani (lihat di syiahnews.wordpress.com). Apakah tindakan perusakan dan penghancuran situs-situs tersebut dilakukan oleh orang-orang syi’ah ? jawabnya tidak.  Dengan menampilakan fakta diatas jelaslah siapakah sebenarnya yang penghancur itu. Bandingkan dengan peninggalan-peninggalan keluarga Rasulullah saw yang berada di Iran tetap dipelihara dan dimakmurkan oleh orang-orang syi’ah dan pemerintahan  Republik Islam Iran yang syi’ah itu.
Adalah tindakan ironis tatkala situ milik yahudi yakni Benteng  Ka’ab Ibn Asyraf (seorang yahudi yang terbunuh oleh imam Ali saat perang tanding)  yang dahulu dipertahankan oleh balatentara Yahudi, dan saat direbut oleh Pasukan Rasulullah saw, beliau  SAW memerintahkan agar dihancurkan supaya tidak dijadikan basis membangun perlawanan Tetapi oleh pemerintahan Sunni wahabi salafy  situs  tersebut  justru di pelihara atas nama peninggalan bersejarah. Kementrian kebudayaan negara sunni  tersembut  sampai membuat catatan  kepingan dan serpihan reruntuhan benteng Haibar. Di depan benteng yahudi tersebut dituliskan ’Peninggalan Bersejarah Yang Harus Di Lestarikan”.
Fatwa Pembongkaran al Kubbatul Khadra
Perhatikan fatwa ulama sunni yang bernama Syaikh Muqbil al Wadi’iy  dalam kitabnya yang berjudul RIYADHUL JANNAH  syaikh tersebut memerintahkan agar kubah Hijau tempat yang menanungi tempat bersemayamnya jasad suci Rasulullah SAW di hancurkan perhatikan fatwa syaikh sunni ini : 1) WAJIB MEROBOHKAN QUBAH HIJAU PADA MASJID NABAWI  DIMANA DIBAWAHNYA TERDAPAT  MAKAM RASULULLAH SAW. 2- WAJIB  DIKELUARKAN DAN DIBUANG KUBURAN RASULULLAH MUHAMMAD SAW DAN DIKELUARKAN DARI MASJID NABAWI. (silahak lihat foto scan fatwa dan kitab dalam syiahnews.wordpress.com.
Adakah ulama-ulama syi’ah di Republik Islam Iran yang mengeluarkan fatwa semacam itu ? jawabnya tidak akan ditemukan fatwa konyol semacam itu. Barangkali penuduh akan mengeluarkan alibi bahwa mereka bukan ahlu sunnah tetapi wahabi, sekali lagi kami tegaskan, bukankah anda menggunakan argumen-argumen yang disusun oleh hakekat, halusiyah, gensyiah, abujauza dll yang semuanya menyatakan diri sebagai kelompok ahlu sunnah ? silahkan saja anda bertanya kepada mereka tentang siapa sesungguhnya mereka, dapat dipastikan bahwa mereka adalah ahlu sunnah.
Kalau kemudian diberbagai tempat diskusi di dongengkan bahwa masjid-masjid sunni di Iran di hancurkan, hal itu memang sengaja dihembuskan oleh orang-orang yang anti Republik Islam Iran, baik itu yang berasal dari dalam negeri Iran sendiri  – yang juga terdapat kelompok anti Republik Islam Iran (seperti Partai Tudeh-MKO, Gerakan Sekuler, Gerakan pendukung Monarki, Gerakan yang ingin memisahkan diri seperti  PDKI yang beraliran komunis itu) yang tujuanya untuk menciptakan kesan buruk di dunia internasional -. Sedangkan pihak di luar iran yang menghembuskan isu tersebut tidak lain dilakukan oleh orang-orang pendukung Konsep Dick Cheney, Tony Blair yang merumuskan  agenda memelihara  perpecahan dan ketegangan etnik [3] jadi kita takperlu kaget dengan isu-isu murahan tersebut
Situs – situs Sunni dirawaat oleh Pemerintahan Republik Islam Iran [4]
Di Republik Islam Iran banyak sekali terdapat peninggalan-peninggalan ahlu sunna dan sampai hari ini masih terpelihara dengan baik. Mislakan masjid jame’ sanandaj, bahkan nama salahuddin al ayubbi pun di abadikan sebagai nama jalan yang di sana dinamai dengan Khiyaban-e Salahed din al ayyubi,  orang-orang syiah hampir semua mengetahui bahwa saaldin al ayyubi adalah orang yang bertanggungjawab terhadap pembunuhan masal  kaum syiah pada abad ke 6 hijriah, dan bertanggungjawab terhadap pembunuhan ilmuan islam bernama Suhrawadi (yang menelorkan banyak karya-karya besar), toh pemerintahan Iran menaruh hormat terhadap beliau, adakah hal yang sama dilakukan di negara-negara yang mayoritas sunni ?
Di masjid-masjid Iran pun adzan model sunni bebas dikumandangkan, bahkan jamaah sholatnya pun dapat sholat secara bersama-sama dengan semangat dan toleransi tinggi [5]  Pernikahan beda mazhab (sunni-syiah) banyak terjadi di Iran tanpa harus menemui kendala, dan jika salah satu atau keduanya berpindah mazhab dari syi’ah ke sunni atau sebaliknya hal itu biasa saja merka tidak akan mengalami sanksi sosial [6], tidak  seperti di negar-negara sunni, ambil contoh di Indonesia, jika anda pengikut gerakan Salafy dapat dipastikan akan mendapat sanksi sosial dari rekan sealiran jika menikah dengan orang lain gerakan, hal yang sama akan dialami di gerakan Tarbiyah yang memiliki lembaga Munakahat yang mengatur urusan pernikahan, demikian pula di gerakan Hizbut Tahrir dan gerakan lainya, padahal pernikahan itu dilakukan sesama mazhab.
Di daerah Negel Iran berdiri sebuah masjid bernama Masjid Abdullah bin Umar, masjid ini oleh pemerintaah Republik islam Iran yang syiah di sempurnakan sedemikian indahnya di dalam masjid tersipman manuskirip Al Qur’an kuno yang konon berasal dari masa Khalifah Utsman, hingga hari ini peninggalan itu masih dipelihara dengan baik. Di kota Shiraz situs-situs peninggalan sunni dipelihara dengan baik, seperti peninggalan dan makam  hafezh sirazi dan  sa’di (sang penyair besar sunni) , peninggalan dan makam sibawaih ( beliau adalah ulama besar ahlu sunnah konseptor besar dalam ilmu Nahwu), di kota Neyshabur  situs Omar Khayyam dan situs Attar  dua orang besar ahlu sunnah dibangun dengan sangat apik. Masyarakat ahlu sunnah  di kota sanandaj  dan Shiraz menjalankan kehidupan keagaamaan sesuai madzhabnya dengan leluasa. Terlalu banyak untuk disebutkan  lebih lanjut silahkan merujuk ke buku yang saya sebutkan dalam catatan kaki tersebut.
Negeri syiah yang melestarikan peninggalan pemikiran sunni
Hal yang sulit ditemui di negara-negara sunni termasuk di Indonesia adalah pemanfaatan peninggalan ulama-ulamanya sendiri (yang sunni) dalam kehidupan berbudaya,  di negeri kita ini yang memperihatinkan identitas kebangsaan  justru sedikit demisedikit tergerus dan termarginalisasikan oleh budaya-budaya barat. Karya-karya ulam-ulama besar ahlu sunnah jarang diketahui kalaupun ada itu hanya mangkrak di rak-rak buku sebagai hiasan bahwa si pemilik rumah adalah orang hebat karena memiliki koleksi buku-buku karya pemikir besar. Masyarakat syi’ah iran berbeda, rak perpustakaan mereka selain dipenuhi buku-buku dari kalangan mereka sendiri  juga disediakan buku-buku dari kalangan ahlu sunnah bahkan kitab-kitab picisan satiris yang menyerang syiah pun dikoleksi.
Di Iran yang negara-negaranya adalah penganut mazhab ahlul ba’it ( baca syiah) anak-anak sekolah dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi  memiliki tradisi yang menyemarakan karya-karya yang justru ditulis oleh ulama ahlu sunnah, seperti Jalaluddin Rumi, Sa’di, Hafez, Omar Khayyam, Ferdawsi, atthar nesyaburi dan tentu saja karya-karya ulama syi’ah, di kampus-kampus secara rutin mereka menggelar acara yang disebut dengan Ashr-e Ba Shi’r untuk membacakan karya-karaya mereka, luar biasa penghornatan mereka. Adakah dikalangan ahlu sunnah ada ? dimanakah acara-acara yang menghormati karya-karya ulama mereka sendiri ?
Pada bulan Agustus 2006,  pemerintah Republik Islam Iran secara aktif menyokong UNESCO untuk menjadikan Jalaludin Rumi sebagai icon kebudayaan dunia, dan akhirnya PBB melalui UNESCO pada tahun 2007 ditetaplam sebagai Tahun Jaluluddin Rummi, pertanyaanya, apa yang dilakukan oleh mereka yang dilakukan  mereka yang mengaku sebagai pengikut ahlu sunnah yang salah satu tokoh besarnya bernama Jalaludin Rummi itu ? selain caci maki dan supah serapah pada negar sunni, betapa kerdilnya pemikiran mereka, bahkan mereka sendiri hanya puas dengan jubah inisiasi sunni tapi miskin dari internalisasi peninggalan ulamanya sendiri, bandingkan dengan syi’ah sekalipun bukan ulama yang berasal dari kalangya, para ulama-ulama syi’ah  menunjukkan penghormatanya.  Bukan hanya itu, di tahun yang sama  pemikiran Muhammad Iqbal di usulkan pula sebagai khasanah internasional. [7]. Perhatikan apa yang dilakukan oleh Ayatullah Murthadha Muthahari,  sebuah buku kecil berjudul Dastan-i Rastan yang ditulis oleh beliau yang sejatinya ditulis sebagai persembahan untuk ayah dan gurunya, yang berisi kisah-kisah penuh makna,  akhirnya dipilih oleh UNESCO sebagai buku terbaik.  Dan  yang paling akhir usaha serius ulama-ulama syi’ah memperkenalkan prinsip-prinsip politik Imam Ali bin Abi Thalib, telah menyorong PBB untuk mengeluarkan himbaun kepada  negara-negara  Arab pada khususnya dunia dan dunia pada umumnya untuk meneladani sistem politik yang dilakukan Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib [8]
Adalah patut dipertanyakan pada para penebar berita dusta (seperti Zacky Falhum dan Em syaikhul Islam), kamipun bertanya sajikan data kepada kami apa yang telah dilakukan pemimpin-pemimpin anda untuk menghormati peninggalan ulama kalian sendri di pentas dunia internasional, sekali lagi ulama kalian sendiri saja, apa ? sebutkan dan carilah refensisinya (niscaya hanya akan anda temukan pengkhianatan terhadap ulama anda sendiri, ratusan fatwa pembawa bid’ah, penyesatan dan lain-lain padahal itu ulama kalian sendiri) dan setelah itu mari kita berdiskusi disini…
Wallahua’lam bhi showab
[1] Lebih lanjut silahkan lihat di Ibnu Katsir dalam al-Bidayah wa an-Nihayah dan As-Suyuthi dalam kitab Tarikh al-Khulafa
[2] Lihat di Thabaqat al Hanabilah jiid 1.
[3] Silahkan merujuk ke  pernyataan John Bolton (mantan dubes AS di PBB) yang dikutip oleh Global Reserch dann artikel berjudul Bloog Borders tulisan Ralph Peters, di jurnal US Armed  forces, dalam artikel tersebut disebutkan plan  Barat menciptakan  destabilitas di timur tengah.
[4] untuk mengetahui detailnya silahkan merujuk ke buku  Pelangi di Persia Menyusuri Eksotisme Iran, kami hanya akan mengambil sebagian  saja.
[5] Ibid hal 145-149 lihat semangat toleransi orang-orang syi’ah iran.
[6] ibid 150-151
[7] Lebih jauh silahkan membaca tulisan Ammar Fauzi Heryadi, Republik Islam Iran : Menyongsong Tahun Jalaludin Rumi terbitan HPI edisi Agustus 2006.
[8] Silahkan lihat diblog lenteralangit.wordpress.com

Kamis, 28 Juni 2012

MUI : banyak tokoh nasional agen ZIONIS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Hubungan Luar Negeri, KH. Muhyidin Junaidi menilai, banyak tokoh nasional yang diindikasi menjadi agen Israel di kawasan Asia Tenggara. Pernyataan Kyai Junaidi terkait dengan ‘kepergoknya’ beberapa tokoh politik dan pejabat dari Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia ketika perayaan Kemerdekaan Israel ke 64 Kamis pekan lalu.
“Inilah indikasi semakin banyaknya agen terselubung Israel di Indonesia,” kata Kyai Junaidi ketika dihubungi ROL, Selasa (1/5). Lanjut Kyai Junaidi mengatakan memang cukup sulit melihat apakah benar tokoh tersebut hadir kemudian menjadi agen Israel. Namun kehadiran beberapa orang Indonesia di hari kemerdekaan Israel, jelas Kyai Muhyidin, mengindikasikan kedekatan yang erat antara orang tersebut dengan pihak Israel.
Apalagi orang tersebut adalah tokoh politik dan pejabat di KADIN. Ini menurut Kyai Junaidi, menunjukkan bukan hubungan yang sembarangan. “Hubungan ini bukanlah sembarangan,” ujarnya. Selain itu, mereka yang ‘kepergok’ menghadiri acara tersebut, jelas dia, secara tidak langsung mengakui posisi Israel sebagai negara merdeka, ketika penindasan Israel terhadap rakyat Palestina terus dilakukan.
Mereka yang hadir itu, menurut Kyai Junaidi sebagian orang Islam dan mereka itu menjadi orang munafik yang melakukan standar ganda. Kehadiran mereka , jelas dia, telah menciderai perasaan sesama umat Islam di Tanah Air. Dimana sebagian besar masyarakat muslim dunia dan di Indonesia mengecam keras keberadaan negara penjajah Israel yang menganeksasi wilayah Palestina.
Pada perayaan kemerdekaan Israel ke 64, Kamis (25/4) pekan lalu, beberapa tokoh politik dan pejabat KADIN tampak hadir di gedung School of the Arts, Singapura. Salah satu tokoh politik yang hadir adalah mantan Politisi dari Partai Golkar, Ferry Mursdian Baldan.
Ferry mengakui bahwa dirinya bersama istri memang menghadiri acara Peringatan Hari Kemerdekaan Israel. Menurut dia, ia hanya sebatas memenuhi undangan. Mantan anggota DPR RI itu menyatakan dirinya terbiasa membuka hubungan komunikasi dengan siapa pun termasuk dengan Israel. “Itu undangan pribadi yang dikirim resmi oleh dubes Israel. Dan itu buat saya lumrah,” ujar Ferry.
http://id.berita.yahoo.com/mui-banyak-tokoh-nasional-terindikasi-agen-israel-060553403.html

FATWA RAHBAR SAYYID ALI KHAMENEI TENTANG HARAMNYA MENGHINA SIMBOL2 ASWAJA

Ayatullah Khamenei; Diharamkan menghina simbol-simbol saudara kita Ahussunnah

rahbarDiharamkan menghina simbol-simbol (yang diagungkan) saudara-saudara seagama kita, Ahussunnah, berupa tuduhan terhadap istri Nabi Saw dengan hal-hal yang mencederai kehormatannya…
Teks Permintaan Fatwa;
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualakim wa rahmatullahi wabarakatuhu
Umat Islam mengalami krisis metode yang mengakibatkan penyebaran fitnah (cekcok) antar para penganut mazhab-mazhab Islam dan mengakibatkan diabaikannya prioritas-prioritas bagi persatuan barisan Muslimin. Hal ini menjadi sumber bagi kekacauan internal dan terhamburkannya kontribusi Islam dalam penyelesaian isu-isu penting dan menentukan. Salah satu akibatnya adalah teralihkannya perhatian terhadap capaian-capaian putra-putra umat Islam di Palestina, Lebanon, Irak, Turki, Iran dan negara-negara Islam lainnya.
Salah satu hasil dari metode ekstrim ini adalah tindakan-tindakan yang menjurus kepada pelecehan secara sengaja dan konstan terhadap ikon-ikon dan keyakinan-keyakinan yang diagungkan oleh para penganut mazhab Sunni yang kami muliakan.
Maka, bagaimanakah pendapat Yang Mulia tentang hal-hal yang dilontarkan dalam berbagai media televisi satelit dan internet oleh sebagian orang yang menyandang predikat ilmu berupa penghinaan terang-terangan dan pelecehan berupa kalimat-kalimat tak senonoh dan melecehkan istri Rasul Saw, Ummul Mu’minin Aisyah serta menuduhkan dengan hal-hal yang menodai kehormatan dan harkat istri-istri Nabi, semoga Allah ta’ala meridhai mereka?
Karenanya, kami memohon Yang Mulia berkenan memberikan pernyataan tentang sikap syar’i secara jelas terhadap akibat-akibat yang timbul dari sensasi negatif berupa ketegangan di tengah masyarakat Islam dan menciptakan suasana yang diliputi ketegangan psikologis antarsesama Muslim baik di kalangan para penganut mazhab Ahlulbait maupun kaum Muslimin dari mazhab-mazhab Islam lainnya, mengingat penghujatan-penghujatan demikian telah dieksploitasi secara sistematis oleh para provokator dan penebar fitnah dalam sejumlah televisi satelit dan internet demi mengacaukan dan mengotori dunia Islam dan menyebarkan perpecahan antar muslimin.
Sebagai penutup, kami berdoa semoga YM senantiasa menjadi pusaka bagi Islam dan Muslimin.
Tertanda
Sejumlah ulama dan cendekiawan Ahsa, Arab Saudi
4/ Syawal 1431 H
Jawaban Imam Khamenei:
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum warahmatullah wa barakatuh
Diharamkan menghina simbol-simbol (yang diagungkan) saudara-saudara seagama kita, Ahussunnah, berupa tuduhan terhadap istri Nabi Saw dengan hal-hal yang mencederai kehormatannya, bahkan tindakan ini diharamkan terhadap istri- istri para Nabi terutama penghulunya, yaitu Rasul termulia Saw.
Semoga Anda semua mendapatkan taufik untuk setiap kebaikan.
Sumber bahasa Arab klik: http://abna.ir/data.asp?lang=2&id=206704
Sumber bahasa Indonesia klik: http://www.facebook.com/home.php#!/notes/muhsin-labib/teks-fatwa-imam-khamenei-soal-penghujatan-terhadap-aisyah-dan-simbol-simbol-ahlu/481815595729

Jurus Sakti “Pecah Belah” Sesama Kelompok Islam ala Rand Corporation

Jurus Sakti “Pecah Belah” Sesama Kelompok Islam ala Rand Corporation

jurus pecah belah umatEntah bocor, atau sengaja dibocorkan guna membentuk opini, atau cuma sekedar deception, atau lainnya entahlah! Yang jelas, dekade 2003-an muncul dokumen RAND Corporation berjudul: “CIVIL DEMOCRATIC ISLAM: Partners, Resources and Strategies”.
RAND Corp adalah Pusat Penelitian dan Kajian Strategis tentang Islam di Timur Tengah atas biaya Smith Richardson Foundation, berpusat di Santa Monica-California dan Arington-Virginia, Amerika Serikat (AS). Sebelumnya ia perusahaan bidang kedirgantaraan dan persenjataan Douglas Aircraft Company di Santa Monica-California, namun entah kenapa beralih menjadi think tank (dapur pemikiran) dimana dana operasional berasal dari proyek-proyek penelitian pesanan militer.
Garis besar dokumen Rand berisi kebijakan AS dan sekutu di Dunia Islam. Inti hajatannya adalah mempeta-kekuatan (MAPPING), sekaligus memecah-belah dan merencanakan konflik internal di kalangan umat Islam melalui berbagai (kemasan) pola, program bantuan, termasuk berkedok capacity building dan lainnya.
Sedang dokumen lain senada, terbit Desember tahun 2004 dibuat oleh Dewan Intelijen Nasional Amerika Serikat (National Inteligent Council) atau NIC bertajuk Mapping The Global Future. Tugas NIC ialah meramal masa depan dunia.
Tajuk NIC di atas pernah dimuat USA Today, 13 Februari 2005 — juga dikutip oleh Kompas edisi 16 Februari 2005.
Inti laporan NIC tentang perkiraan situasi tahun 2020-an. Rinciannya ialah sebagai berikut: (1) Dovod World: Kebangkitan ekonomi Asia, dengan China dan India bakal menjadi pemain penting ekonomi dan politik dunia; (2) Pax Americana: Dunia tetap dipimpin dan dikontrol oleh AS; (3) A New Chaliphate: Bangkitnya kembali Khilafah Islamiyah, yakni Pemerintahan Global Islam yang bakal mampu melawan dan menjadi tantangan nilai-nilai Barat; dan (4) Cycle of Fear: Muncul lingkaran ketakutan (phobia). Yaitu ancaman terorisme dihadapi dengan cara kekerasan dan akan terjadi kekacauan di dunia — kekerasan akan dibalas kekerasan.
Jujur harus diakui, ke-empat perkiraan NIC kini riil mendekati kebenaran terutama jika publik mengikuti “opini global” bentukan media mainstream yang dikuasai oleh Barat.
Isi dokumen NIC di atas menyertakan pandangan 15 Badan Intelijen dari kelompok Negara Barat. Tahun 2008 dokumen ini direvisi kembali tentang perkiraan atas peran AS pada tata politik global. Judulnya tetap Mapping The Global Future, cuma diubah sedikit terutama hegemoni AS era 2015-an diramalkan bakal turun meski kendali politik masih dalam cengkeraman.
Tahun 2007, Rand menerbitkan lagi dokumen Building Moderate Muslim Networks, yang juga didanai oleh Smith Foundation.
Dokumen terakhir ini memuat langkah-langkah membangun Jaringan Muslim Moderat pro-Barat di seluruh dunia. Baik Rand maupun Smith Foundation, keduanya adalah lembaga berafiliasi Zionisme Internasional dimana para personelnya merupakan bagian dari Freemasonry-Illuminati, sekte Yahudi berkitab Talmud.
Gerakan tersebut memakai sebutan “Komunitas Internasional” mengganti istilah Zionisme Internasional. Maksudnya selain menyamar, atau untuk mengaburkan, juga dalam rangka memanipulasi kelompok negara non Barat dan non Muslim lain. Pada gilirannya, kedua dokumen tadi diadopsi oleh Pentagon dan Departemen Luar Negeri sebagai basis kebijakan Pemerintah AS di berbagai belahan dunia.
Berikut ialah inti resume dari Agenda dan Strategi Pecah Belah yang termuat pada kedua dokumen tersebut, antara lain:
Pertama, Komunitas Internasional menilai bahwa Dunia Islam berada dalam frustasi dan kemarahan, akibat periode keterbelakangan yang lama dan ketidak-berdayaan komparatif serta kegagalan mencari solusi dalam menghadapi kebudayaan global kontemporer;
Kedua, Komunitas Internasional menilai bahwa upaya umat Islam untuk kembali kepada kemurnian ajaran adalah suatu ancaman bagi peradaban dunia modern dan bisa mengantarkan kepada Clash of Civilization (Benturan Peradaban);
Ketiga, Komunitas Internasional menginginkan Dunia Islam yang ramah terhadap demokrasi dan modernitas serta mematuhi aturan-aturan internasional untuk menciptakan perdamaian global;
Keempat, Komunitas Internasional perlu melakukan pemetaan kekuatan dan pemilahan kelompok Islam untuk mengetahui siapa kawan dan lawan, serta pengaturan strategi dengan pengolahan sumber daya yang ada di Dunia Islam;
Kelima, Komunitas Internasional mesti mempertimbangkan dengan sangat hati-hati terhadap elemen, kecenderungan, dan kekuatan-kekuatan mana di tubuh Islam yang ingin diperkuat; apa sasaran dan nilai-nilai persekutuan potensial yang berbeda; siapa akan dijadikan anak didik; konsekuensi logis seperti apa yang akan terlihat ketika memperluas agenda masing-masing; dan termasuk resiko mengancam, atau mencemari kelompok, atau orang-orang yang sedang dibantu oleh AS dan sekutunya;
Keenam, Komunitas Internasional membagi Umat Islam ke dalam Empat Kelompok, yaitu:
(1) Fundamentalis: kelompok masyarakat Islam yang menolak nilai-nilai demokrasi dan kebudayaan Barat Kontemporer, serta menginginkan formalisasi penerapan Syariat Islam;
(2) Tradisionalis: kelompok masyarakat Islam Konservatif yang mencurigai modernitas, inovasi dan perubahan. Mereka berpegang kepada substansi ajaran Islam tanpa peduli kepada formalisasinya;
(3) Modernis: kelompok masyarakat Islam Modern yang ingin reformasi Islam agar sesuai dengan tuntutan zaman, sehingga bisa menjadi bagian dari modernitas;
(4) Sekularis: kelompok masyarakat Islam Sekuler yang ingin menjadikan Islam sebagai urusan privasi dan dipisah sama sekali dari urusan negara.
Ketujuh, Komunitas Internasional menetapkan strategi terhadap tiap-tiap kelompok, sebagai berikut:
1) Mengkonfrontir dan menentang kaum fundamentalis dengan tata cara sebagai berikut: (a) menentang tafsir mereka atas Islam dan menunjukkan ketidak-akuratannya; (b) mengungkap keterkaitan mereka dengan kelompok-kelompok dan aktivitas-aktivitas illegal; (c) mengumumkan konsekuensi dari tindak kekerasan yang mereka lakukan; (d) menunjukkan ketidak-mampuan mereka untuk memerintah; (e) memperlihatkan ketidak-berdayaan mereka mendapatkan perkembangan positif atas negara mereka dan komunitas mereka; (f) mengamanatkan pesan-pesan tersebut kepada kaum muda, masyarakat tradisionalis yang alim, kepada minoritas kaum muslimin di Barat, dan kepada wanita; (g) mencegah menunjukkan rasa hormat dan pujian akan perbuatan kekerasan kaum fundamentalis, ekstrimis dan teroris; (h) kucilkan mereka sebagai pengganggu dan pengecut, bukan sebagai pahlawan; (i) mendorong para wartawan untuk memeriksa isue-isue korupsi, kemunafikan, dan tak bermoralnya lingkaran kaum fundamentalis dan kaum teroris; (j) mendorong perpecahan antara kaum fundamentalis.
2) Beberapa aksi Barat memojokkan kaum fundamentalis adalah dengan menyimpangankan tafsir Al-Qur’an, contoh: mengharaman poligami pada satu sisi, namun menghalalkan perkawinan sejenis di sisi lain; mengulang-ulang tayangan aksi-aksi umat Islam yang mengandung kekerasan di televisi, sedang kegiatan konstruktif tidak ditayangkan; kemudian “mengeroyok” dan menyerang argumen narasumber dari kaum fundamentalis dengan format dialog 3 lawan 1 dan lainnya; lalu mempidana para aktivis Islam dengan tuduhan teroris atau pelaku kekerasan dan lain-lain.
3) Mendorong kaum tradisionalis untuk melawan fundamentalis, dengan cara: (a) dalam Islam tradisional ortodoks banyak elemen demokrasi yang bisa digunakan counter menghadapi Islam fundamentalis yang represif lagi otoriter; (b) menerbitkan kritik-kritik kaum tradisionalis atas kekerasan dan ekstrimisme yang dilakukan kaum fundamentalis; (c) memperlebar perbedaan antara kaum tradisionalis dan fundamentalis; (d) mencegah aliansi kaum tradisionalis dan fundamentalis; (e) mendorong kerja sama agar kaum tradisionalis lebih dekat dengan kaum modernis; (f) jika memungkinkan, kaum tradisionalis dididik untuk mempersiapkan diri agar mampu berdebat dengan kaum fundamentalis, karena kaum fundamentalis secara retorika sering lebih superior, sementara kaum tradisionalis melakukan praktek politik “Islam pinggiran” yang kabur; (g) di wilayah seperti di Asia Tengah, perlu dididik dan dilatih tentang Islam ortodoks agar mampu mempertahankan pandangan mereka; (h) melakukan diskriminasi antara sektor-sektor tradisionalisme berbeda; (i) memperuncing khilafiyah yaitu perbedaan antar madzhab dalam Islam, seperti Sunni – Syiah, Hanafi – Hambali, Wahabi – Sufi, dll; (j) mendorong kaum tradisionalis agar tertarik pada modernisme, inovasi dan perubahan; (k) mendorong mereka untuk membuat isu opini-opini agama dan mempopulerkan hal itu untuk memperlemah otoritas penguasa yang terinspirasi oleh paham fundamentalis; (l) Mendorong popularitas dan penerimaan atas sufisme;
4) Mendukung sepenuhnya kaum modernis, dengan jalan: (a) menerbitkan dan mengedarkan karya-karya mereka dengan biaya yang disubsidi; (b) mendorong mereka untuk menulis bagi audiens massa dan bagi kaum muda; (c) memperkenalkan pandangan-pandangan mereka dalam kurikulum pendidikan Islam; (d) memberikan mereka suatu platform publik; (e) menyediakan bagi mereka opini dan penilaian pada pertanyaan-pertanyaan yang fundamental dari interpretasi agama bagi audiensi massa dalam persaingan mereka dengan kaum fundamentalis dan tradisionalis, yang memiliki Web Sites, dengan menerbitkan dan menyebarkan pandangan-pandangan mereka dari rumah-rumah, sekolahan, lembaga-lembaga dan sarana lainnya; (f) memposisikan sekularisme dan modernisme sebagai sebuah pilihan “counterculture” kaum muda Islam yang tidak puas; (g) memfasilitasi dan mendorong kesadaran akan sejarah pra-Islam dan non-Islam dan budayanya, di media dan di kurikulum dari negara-negara yang relevan; (h) membantu dalam membangun organisasi-organisasi sipil independen, untuk mempromosikan kebudayaan sipil (civic culture) dan memberikan ruang bagi rakyat biasa untuk mendidik diri sendiri mengenai proses politik dan mengutarakan pandangan-pandangan mereka.
Beberapa bukti tindakan program ini misalnya mengubah kurikulum pendidikan di pesantren-pesantren dengan biaya dari Barat, kemudian menghembuskan dogma “Time is Money – dengan pengeluaran sekecil-kecilnya menghasilkan pendapatan sebesar-besarnya”.
5) Tempo doeloe, pernah dalam mata pelajaran PMP dtampilkan gambar rumah ibadah masing-masing agama dengan tulisan dibawahnya: “semua agama sama”.
Mendirikan berbagai LSM yang bergerak di bidang kajian filsafat Islam, menyebar artikel dan tulisan produk LSM yang dibiayai Amerika. Intinya menyimpulkan bahwa semua agama adalah hasil karya manusia dan merupakan peradaban manusia. Tujuannya tak lain guna menggoyah keyakinan beragama, termasuk mendanai beberapa web site di dunia maya dan lainnya.
6) Mendukung secara selektif kaum sekularis, dengan cara: (a) mendorong pengakuan fundamentalisme sebagai musuh bersama; (b) mematahkan aliansi dengan kekuatan-kekuatan anti Amerika berdasarkan hal-hal seperti nasionalisme dan ideologi kiri; (c) mendorong ide bahwa dalam Islam, agama dan negara dapat dipisahkan dan hal ini tidak membahayakan keimanan tetapi malah akan memperkuat.
7) Untuk menjalankan Building Moderate Muslim Networks, AS dan sekutu menyediakan dana bagi individu dan lembaga-lembaga seperti LSM, pusat kajian di beberapa universitas Islam maupun universitas umum lain, serta membangun jaringan antar komponen untuk memenuhi tujuan-tujuan AS. Contoh keberhasilan membangun jaringan ini ketika mensponsori Kongres Kebebasan Budaya (Conggress of Cultural Freedom), dimana pertemuan ini berhasil membangun komitmen antar elemen membentuk jaringan anti komunis.
Hal serupa juga dilakukan dalam rangka membangun jaringan anti Islam. Kemudian membangun kredibilitas semu aktivis-aktivis liberal pro-Barat, demi tercapai tujuan utama memusuhi Islam secara total. Bahkan apabila perlu, sikap tidak setuju atas kebijakan AS sesekali diperlihatkan para aktivisnya seolah-olah independen, padahal hanya tampil pura-pura saja.
AS dan sekutu sadar, bahwa ia tengah terlibat dalam suatu peperangan total baik fisik (dengan senjata) maupun ide. Ia ingin memenangkan perang dengan cara: “ketika ideologi kaum ekstrimis tercemar di mata penduduk tempat asal ideologi itu dan di mata pendukung pasifnya”.
Ini jelas tujuan dalam rangka menjauhkan Islam dari umatnya. Muaranya adalah membuat orang Islam supaya tak berperilaku lazimnya seorang muslim.
Pembangunan jaringan muslim moderat ini dilakukan melalui tiga level, yaitu: (a) menyokong jaringan-jaringan yang telah ada; (b) identifikasi jaringan dan gencar mempromosi kemunculan serta pertumbuhannya; (c) memberikan kontribusi untuk membangun situasi dan kondisi bagi berkembangnya sikap toleran dan faham pluralisme.
Sebagai pelaksana proyek, Departemen Luar Negeri AS dan USAID telah memiliki mandat dan menunjuk kontraktor pelaksana penyalurkan dana dan berhubungan dengan berbagai LSM, dan para individu di negeri-negeri muslim yaitu National Endowment for Democracy (NED), The International Republican Institute (IRI) The National Democratic Institute (NDI), The Asia Foundation (TAF), dan The Center for Study of Islam and Democracy (CSID).
Pada fase pertama, membentuk jaringan muslim moderat difokuskan pada organisasi bawah tanah, dan kemudian setelah melalui penilaian AS selaku donatur, ia bisa ditingkatkan menjadi jaringan terbuka.
Adapun kelompok-kelompok yang dijadikan sasaran perekrutan dan anak didik adalah : (a) akademisi dan intelektual muslim liberal dan sekuler; (b) cendikiawan muda muslim yang moderat; (c) kalangan aktivis komunitas; (d) koalisi dan kelompok perempuan yang mengkampanye kesetaraan gender; (e) penulis dan jurnalis moderat.
Para pejabat Kedutaan Amerika di negeri-negeri muslim harus memastikan bahwa kelompok ini terlibat, dan sesering mungkin melakukan kunjungan ke Paman Sam. Adapun prioritas pembangunan jaringan untuk muslim moderat ini diletakkan pada sektor: (a) Pendidikan Demokrasi. Yaitu dengan mencari pembenaran nash dan sumber-sumber Islam terhadap demokrasi dan segala sistemnya; (b) dukungan oleh media massa melakukan liberalisasi pemikiran, kesetaraan gender dan lainnya — yang merupakan “medan tempur” dalam perang pemikiran melawan Islam; (c) Advokasi Kebijakan. Hal ini untuk mencegah agenda politik kelompok Islam.
AS dan sekutu sadar bahwa ide-ide radikal berasal dari Timur Tengah dan perlu dilakukan “arus balik” yaitu menyebarkan ide dan pemikiran dari para intelektual moderat dan modernis yang telah berhasil dicuci otak dan setuju westernisasi yang bukan berasal dari Timur Tengah, seperti Indonesia dan lainnya. Tulisan dan pemikiran moderat dari kalangan di luar Timur Tengah harus segera diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, kemudian disebarkan di kawasan Timur Tengah.
Agaknya inilah jawaban, kenapa Indonesia seringkali dijadikan pertemuan para cendikiawan dan intelektual muslim dari berbagai negara yang disponsori AS dan negara Barat lain. Banyak produk baik tulisan maupun film diproduksi “Intelektual Islam Indonesia”, kemudian disebarkan dan diterjemahkan dalam bahasa Arab. Semua bantuan dana dan dukungan politik ini tujuannya guna memecah-belah umat Islam.
Seperti berkembang banyak LSM memproduk materi-materi dakwah atau fatwa namun isinya justru “menjerumuskan” Islam, termasuk munculnya banyak tokoh liberal sebagai opinion maker di tengah masyarakat, merupakan isyarat bahwa konspirasi menghancur Islam itu ada, nyata dan berada (existance). Yang paling memprihatinkan, justru jurus pecah belah dilakukan menggunakan tangan-tangan (internal) kaum muslim itu sendiri di negara tempat mereka lahir, tumbuh dan dibesarkan, sedang mereka “tak menyadari” telah menjadi penghianat bagi bangsa, negara dan agamanya! (IRIB Indonesia/theglobalreview/PH)
Penulis : Hendrajit (Direktur Eksekutif Global Future Institute) dan Ferdiansyah Ali (Manajer Program dan Peneliti Global Future Institute).
DaftarBacaan :
http://en.wikipedia.org/wiki/Smith_Richardson_Foundation
http://www.rand.org/
http://www.dni.gov/nic/NIC_globaltrend2020.html
http://arashirin.wordpress.com/2007/12/22/jangan-terjebak-politik-belah-bambuislam-moderat-islam-radikal/
http://www.rand.org/pubs/monographs/MG574.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Douglas_Aircraft_Company
http://www.foreignaffairs.com/articles/60656/gideon-rose/mapping-the-global-future-report-of-the-national-intelligence-co
http://forum.detik.com/showpost.php?p=2819467&postcount=376